Senin, 13 April 2015

Macam - macam Kamera DSLR Untuk Pemula



Bila Anda tertarik dengan fotografi, ada baiknya Anda mengambil jalur serius pada hobi yang satu ini. Seperti yang Anda ketahui, fotografi merupakan salah satu lapangan pekerjaan dengan nilai yang tinggi karena tidak semua orang bisa menghasilkan gambar yang bagus dalam sekali bidik. Untuk mendalami hobi Anda, ada baiknya bila Anda membeli jenis kamera DSLR untuk pemula yang bisa Anda gunakan untuk membidik foto-foto terbaik.
Dengan kamera jenis pemula, Anda bisa berlatih menghasilkan gambar yang bagus. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis kamera DSLR yang memang diproduksi untuk level pemula. Berikut ini adalah beberapa jenis kamera pemula yang bisa Anda pilih.
Kamera DSLR Untuk Pemula 
Beberapa jenis kamera level pemula yang memiliki banyak peminat antara lain adalah Canon 1200D, Nikon D3100, Sony SLT A58, Nikon D3200 dan Canon 600D. Kelima kamera ini memiliki keunggulan masing-masing yang sangat cocok bagi anda yang membutuhkan kamera ringan yang mudah dioperasikan.
Nikon D3100 bisa menjadi pilihan yang terbaik bagi anda karena jenis kamera ini meskipun tergolong entry level namun hasilnya sangat memuaskan (daftar harga Nikon D3100). Selain itu, kualitas badan kameranya juga paling baik dan mudah dibawa. Namun, kembali lagi, memilih kamera memang tidak semudah memilih baju karena tangan orang yang satu bisa berbeda dengan tangan orang lainnya.
Kamera level pemula, atau yang sering disebut dengan kamera entry level, biasanya memiliki berbagai fitur, tombol, maupun pengaturan yang lebih mudah sehingga bisa digunakan oleh amatir. Anda tidak perlu mengatur fokus maupun distorsi cahaya karena semuanya sudah ada dalam menu kamera.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah memencet beberapa jenis tombol hingga pengaturan yang Anda inginkan. Selain itu, harga dari kamera entry level biasanya tidak semahal kamera-kamera semi pro ataupun kamera profesional. Oleh karena itu, kamera entry level memiliki banyak sekali peminat karena selain mudah digunakan, harganya pun tidak terlalu mahal. Sebaiknya Anda memilih sendiri jenis kamera yang cocok dengan tangan Anda.
1. Canon 1200D
Canon EOS Rebel T5 atau 1200D adalah DSLR entry-level yang solid dengan harga yang cukup terjangkau. Kamera ini mengalami penginkatan dari pada pendahulunya, Canon 1100D / T3, dengan resolusi video HD yang lebih tinggi yaitu 1080 x 1920 dan sensor 18 megapixel untuk mengambil foto. Canon 1200D juga dilengkapi dengan LCD 3-inch, 460.000 dot.
Fotografer pemula akan mudah memahami dasar-dasar menu, kontrol, creative auto, filter dan sementara fotografer yang lebih senior akan menghargai kontrol manual dan pilihan kustomisasi yang membantu pemotretan. Secara ergonomis pengaturan yang sering diakses tersedia melalui menu Q dan pengguna dari semua tingkat keahlian akan dengan mudah menemukan akses cepat ke antarmuka kamera DSLR ini. Untuk lebih jelasnya silahkan cek detail spesifikasi Canon 1200D.
2. Nikon D3100
Secara fisik sangat mirip dengan pendahulunya D3000, kamera D3100 ini memiliki sensor CMOS 14,2 megapixel, tidak saja memiliki mode live view tetapi juga kemampuan merekam video Full HD. Dibandingkan dengan D3000 bodi D3100 mendapatkan update cukup sedikit, antara lain mendapatkan tombol tambahan di sebelah kiri layar, tombol untuk beralih mode, tuas menonjol untuk terlibat live view dan tombol direct untuk merekam video. D3100 memiliki system AF yang baru dengan 11 point, Nikon juga menambahkan mode autofocus AF-F tambahan untuk memungkinkan lebih baik fokus pada live view dan autofocus selama pengambilan gambar video.
Meski update bodi kurang memuaskan, akan tetapi D3100 dijamin tanpa komplain dalam hal kualitas gambar, sensor 14MP baru memberikan hasil yang sangat baik. Kinerja ISO tinggi secara substansial meningkat dibanding D3000, sampai-sampai foto hasil ISO tinggi 3200 dapat digunakan secara riil. Tidak ada keraguan bahwa D3100 adalah salah satu yang terbaik dari kamera entry-level DSLR, menawarkan kualitas gambar yang sangat baik ditambah dengan operasi cepat dan harga terjangkau.
.
3. Sony SLT A58
Sony Alpha SLT-A58 adalah kamera SLT mid-range dengan sensor yang baru dikembangkan 20MP. A58 akan mengganti dua model A37 dan A57, membantu untuk menyederhanakan lineup perusahaan. A58 dibangun berdasarkan fitur A57 dan ditambah keuntungan viewfinder SVGA (800×600 pixel) OLED dibanding pendahulunya. Kamera ini juga menawarkan mode baru auto fokus dan mode auto Object Framing – pengembangan dari modus auto potret di A57.
4. Nikon D3200
Nikon memperbarui DSLR entry-level dengan penambahan sensor CMOS 24MP. Hal ini menyaingi kamera Sony A65, A77 dan NEX-7 yang menawarkan jumlah pixel tertinggi pada saat itu untuk ukuran sensor APS-C. Peningkatan resolusi sensor ini cukup signifikan, meskipun bahwa kamera ini dihargai sekitar $699 (harga peluncuran sama dengan D3100). Meski tidak revolusioner, tetapi cukup menjanjikan dan bisa menjadi opsi upgrade dari D3100 terutama yang membutuhkan foto resolusi tinggi. Berikut link untuk mengetahui lebih detail spesifikasi dan harga D3200.
5. Canon 600D
Canon Rebel T3i atau Canon EOS 600D mengambil semua fitur Canon 550D dan menambahkan layar LCD multi-angle, ditambah sejumlah fitur yang dirancang untuk memudahkan bagi pemula untuk mendapatkan hasil yang baik. Antara lain termasuk Basic+  yang menawarkan kontrol pengguna lebih banyak di mode scene otomatis, sebuah ‘Panduan Fitur’ baru yang memberikan penjelasan singkat pada layar untuk fungsi kamera dan mode otomatis penuh diperbarui yang sekarang disebut Scene Intelligent Auto. Keterangan dan harga lebih detail Canon 600D ini bisadilihat disini.
BONUS

Karena daftar kamera terbaik untuk pemula ini cukup banyak diminati, saya tambahkan informasi harga kamera yang masuk dalam daftar di atas. Semoga membantu untuk memutuskan jika ada yang ingin membelinya. Daftar harga ini bisa berubah, meski bisa berubah setiap saat dan tidak ada jaminan stock, minimal bisa jadi patokan.

Jumat, 03 April 2015

Lighting Studio Sederhana


Teknik Fotografi - Percaya atau tidak, Sobat tidak memerlukan segudang peralatan studio atau pencahayaan mahal dan canggih untuk memulai foto portrait didalam studio. Dua sumber cahaya lighting sudah lebih dari cukup. Artikel InFotografi kali ini akan terfokus pada Tiga pengaturan dasar yang kami rasa lebih dari cukup bagi Sobat yang ingin memulai fotografi Portrait di dalam studio. 


Sobat bisa menggunakan satu Main light di posisi yang dirasa tepat, dan kemudian posisikan sebuah reflektor sebagai sumber cahaya kedua, pengaturan lighting sederhana tersebut sudah bisa memulai langkah awal Sobat InFotografi dalam fotografi studio.

ketinggiani, angle, power dan jarak sumber cahaya akan memberikan dampak pada bentuk wajah subyek kalian. Yang perlu digaris bawahi adalah coba cermati bagaimana cahaya jatuh ke subyek kalian. Gunakan layar LCD untuk mereview foto - foto yang kalian ambil, terkadang merubah ke preview mode monochrome bisa membantu kalian untuk memfokuskan ke bentuk, tone serta bayangan yang jatuh ke area wajah sehingga Sobat bisa memvisualisasikan hasil akhir foto portrait kalian
.




Posisi  Main Light 


1. Tinggi
Pada banyak pemotretan Sobat mungkin akan memposisikan Main Light di atas model. Perhatikan bagaimana bayangan dari hidung jatuh ke sisi bawah wajah dan terkesan memperpanjang fitur hidung. Sobat idealnya menginginkan bayangan hidung untuk menunjuk ke ujung bibir. Bentuk segitiga cahaya pada pipi di sisi bayangan sering disebut dengan Rembrandt Lighting, dan untuk mendapatkan efek pencahayaan ini Sobat cukup meminta model untuk sedikit memindahkan kepala model.

2. Sejajar (Eye Level)
Pasang lampu flash atau Main Light di samping dengan tinggi sejajar dengan model, dan cahaya akan mengenai seluruh sisi wajah. Bayangan yang terbentuk memberikan kesan memperlebar fitur wajah. Akan lebih efektif jika cahaya tersebut seimbang dengan sumber cahaya kedua yang berada di sisi berlawanan. Biarkan sumber cahaya tersebut atau main light tetap menyala sehingga Sobat bisa melihat bagaimana bayangan yang terbentuk.

3. Rendah
Sobat mungkin tidak ingin menggunakan pengaturan yang satu ini. Penempatan main light seperti ini akan memberikan kesan wajah yang menakutkan. Mungkin jika Sobat memotret untuk keperluan Halloween bisa saja menggunakan posisi main light seperti ini. Seperti yang terlihat di dalam foto contoh diatas, penempatan main light yang rendah menghasilkan foto portrait yang kurang menyenangkan. Bayangan hidung tampak tebal, dan kantung mata terlihat lebih jelas.


Berikut ini adalah Tiga Style pemotretan Studio Portrait :

 


1. Classic Rembrandt
Style 
portrait satu ini merupakan pengaturan lighting dasar yang bagus. Sobat terkesan menciptakan sebuah segitiga kecil pada bayangan di sisi wajah dengan bayangan hidung yang menunjuk ke arah bibir. Gunakan reflektor untuk mengisi area bayangan dan satu backlight yang menggunakan snoot untuk memberikan cahaya pada rambut model.

2. Rim Light
Posisikan Dua sumber cahaya dengan power cahaya yang sama sedikit di belakang model dan menghadap ke kamera. Gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya ke bagian hidung serta dahi model. Style foto ini cocok untuk menonjolkan struktur tulang, sangat cocok untuk memotret laki-laki dan nude art.

3. Beauty
Posisikan satu softbox besar diatas model yang mengarah kebawah sehingga cahaya jatuh dari depan dan merata. Untuk menyeimbangkan exposure gunakan reflektor yang diposisikan dibawah wajah model. Reflektor akan memantulkan cahaya ke arah wajah. Jika Sobat ingin menonjolkan kecantikan model kamu, ini adalah pengaturan yang tepat.

Selamat ber Experimen.... anda pasti bisa.....